Sabtu, 7 November 2020 merupakan hari istemewa buat Keluarga Manihuruk di Jabodetbek. Hal ini dapat dimaklumi karena selama masa pandemi covied-19 semua rencana adat tertunda bahkan ada yang jadual ulang. Seperti hari ini ada 4 Keluarga Manihuruk yang melaksanakan adat. Antara lain Keluarga Manihuruk dengan marga Sinaga selaku par Boru mar-Horihori Dinding di Naga Lapo Jalan Pramuka Sari I Nomor 250 A – Rawasari Cempaka Putih Jakarta Pusat. Suhut par Boru marga Sinaga sangat familiar dengan kehadiran par Anak marga Manihuruk. Mereka berpandangan bahwa sinamot bukanlah menjadi indikator dalam hubungan kedua belah hasuhuton tersebut, melainkan karena KASIH. Artinya jangan karena sinamot sedikit membuat rencana kedua calon mempelai tertunda alias tidak jadi. Dan tahapan kegiatan adat berikutnya antara lain Patua Hata Marhusip; Martonggoraja/Ria Raja sampai Hari Pemberkatan dan Pesta Unjuk akan dilaksanakan kedua belah suhut par Anak dan par Boru.
Kegiatan Kedua di Gedung Sahala Martua – Bogor Pesta Unjuk Keluarga Sianipar dengan Nainggolan selaku par Boru, dimana Hulahula adalah marga Manihuruk. Pesta unjuk berlangsung dengan Tata Laksana Pernikahan Adat Batak Toba masa pandemi yang telah ditetapkan oleh Satgas LABB. Dengan berpatokan pada tata laksana tersebut maka durasi pesta dapat lebih cepat dibanding tata laksana adat Batak sebelum covid-19. Pengantin Dahni Betto Hasro Sipahutar, S.Ip dengan Widya Natalia Nainggolan, SH. Selamat menempuh hidup baru, semoga tetap bahagia dan harmonis sampai saurmatua.
Pada hari yang sama kegiatan ketiga berlangsung di Ciracas Jakarta Timur secara adat Simalungun disebut patampe parsahapan, identik kalau Adat Batak Toba, Patua Hata Marhusip. Calon Pengantin Dormi Manista br. Manihuruk dengan Edison Hotmaruli Tuah Purba. Ulaon Adat Pesta Unjuk Sabtu, 21 November 2020 di Aula BPIB Kampung Tengah Jakarta Timur. Suhut par Boru : Am. Kezia Manihuruk/br. Silitonga, setelah pemberkatan nikah kudus di GPIB Kp. Tengah Jakarta Timur.
Dan yang ke-4 adalah bagian dari adat juga walau ruang lingkupnya lebih kecil karena yang hadir terbatas hanya keluarga dekat antara par Anak dan par Boru. Biasa disebut mambosuri atau pasahat ulos mula gabe. Keluarga Baru yang telah mendapat berkat telah mengandung 7 bulan, atau biasa disebut nunga manggora pamuro, artinya menanti kehadiran bayi yang sedang dikandung. Keluarga baru tersebut adalah Partogi Manihuruk dengan Hanna br. Rajagukguk.