Sabtu, 9 Januari 2021 merupakan hari istimewa di lingkungan Keluarga Manihuruk Jabodetabek. Hal ini terjadi antara lain;
Ulaon adat Pangoli Anak Redi Kurniawan Manihuruk dengan Ketrine br. Sihaloho yang dilaksanakan di Gedung Serba Guna Sudirman Taman Wiladatika Cibubur Jakarta Timur, setelah sebelumnya dilakukan pemberkatan nikah Kudus di Gereja Katolik St. Yohanes Don Bosco Jalan Taman Sunter Indah Nomor 13-21 Danau Sunter Jakarta Utara. Perlu disampaikan bahwa pengantin pria adalah bukan putra asli Batak. Maka dengan demikian sebelum pemberkatan, telah dilaksanakan ulaon adat patampe marga (menjadi marga Manihuruk), yang tentu secara resmi telah ditetapkan di hadapan Natuatua Manihuruk disaksikan oleh perwakilan dari Pomparan ni Ompungta na tolu ima; Ompung Datu Tahan Diaji, Ompung Guru Marsingal dan Ompung Guru Nianggapan serta telah direstui oleh Tulang dari Redi Kurniawan Manihuruk, Raja Naibaho. Adapun Suhut par Anak R. Manihuruk/br. Naibaho – Ap.Grace Bekasi.

Ingot-ingot
Dan kegiatan adat yang kedua adalah Patua Hata Marhusip antara Keluarga Manihuruk dengan marga Sihotang par Boru. Acara ini dilaksanakan di rumah 🏡 Keluarga Sihotang Sungai Bambu Jakarta Utara. Acara berjalan lancar dengan tetap mengikuti Protokol Kesehatan dengan membatasi Peserta pada acara tersebut. Materi acara Patua Hata dan Marhusip pun langsung ke inti kegiatan adat dimaksud. Selesai Patua Hata dan Marhusip, Keluarga Manihuruk langsung meluncur ke rumah Keluarga AE Manihuruk,untuk melanjutkan acara berikut yaitu Ria Raja membagi tugas pada rencana pemberkatan nikah Kudus dan pelaksanaan adat istiadat Batak Toba pada tgl 30 Januari 2021 yang akan datang di Gedung Pertemuan Gorga 1 Jakarta Barat. Ada pun Calon Pengantin; Risky Sutendy Manihuruk, ST dengan Bertha Christine Septhania boru Sihotang, SE. Suhut par Anak; Piter Manihuruk/Pdt. Helena Luceria br. Situmorang, $. Th ( Op. Jessie) – Slipi Jakarta Barat.
Kegiatan Adat Ketiga adalah Ulaon Saurmatua Amang K. Naibaho – Op. Marsya Doli yang dilaksanakan di Rumah Duka Darma Agung Kota Bekasi. Adapun posisi adat Manihuruk sebagai Hulahula Anak Manjae (artinya Mertua Anak Almarhum Manihuruk).
Ketiga kegiatan adat tersebut berjalan lancar dan masing-masing telah ditetapkan pembagian tugas dalam hal memimpin/manguluhon masing-masing kegiatan adat pada hari yang sama. Dengan doa semoga pandemi covid-19 cepat berlalu dari NKRI tercinta.