SULANG-SULANG PAHOMPU

Sabtu, 30 November 2024

Dalihan Natolu selalu menjadi dasar perilaku pada pelaksanaan Adat Batak Toba. Apapun bentuk adat yang akan dilaksanakan, seperti Pesta Unjuk Ulaon Adat Nagok dan Pasahat sulang-sulang Pahompu. Apakah ada perbedaan kedua jenis adat ini. Pada dasarnya sama saja tetap berpedoman kepada DALIHAN NATOLU; (Manat Mardongan Tubu, Elek Marboru, Somba Marhulahula).

Seperti pelaksanaan adat Pasahat Sulang-Sulang Pahompu pada hari Sabtu, 30 November 2024 di Auditorium Mutiara PTIK Jalan Tirtayasa Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Keluarga Parhusip membayar adat kepada marga Simanihuruk, dimana ketika pemberkatan pernikahan ; Josef Parhusip dengan Glory Boru Manihuruk tidak dilanjutkan dengan Adat Pernikahan Batak Toba karena sesuatu hal, artinya pernikahan tersebut termasuk kategori MANGALUA, pajolo holong papudi uhum.

Dalam hal seperti ini, yang menjadi solusi pelaksanaan adalah Pasahat Sulang-Sulang Pahompu. Artinya Keluarga Baru dimaksud membayar adat pernikahan mereka yang tertunda, setelah punya anak (PAHOMPU), sehingga disebut Pasahat Adat Nagok marhite Sulang-Sulang Pahompu.

Menyambut Hulahula: Raja Gurning

Par Boru Bersama Hela/Boru/Pahompu

Acara demi acara berjalan lancar dan sesuai jadwal yang disepakati bersama kedua belah pihak Suhut, yaitu dimulai pada pukul 11.00 WIB dan selesai Pukul: 16.30 WIB. Tidak seperti pesta unjuk pada umumnya jika pelaksanaan adat dilanjutkan setelah pemberkatan nikah.

Suhut par Boru:

  1. S. Manihuruk/D. br. Gurning (Op. Noah) – Manado Sulawesi Utara.
  2. St. L. Manihuruk/br. Malau (Op. Arlo) – Pondokgede Kota Bekasi.

Suhut par Anak: Desmonth MP Parhusip, S.M, CIIB, ANZIIP/Rebeka Herlina Bertiasi br. Parade, S. Pd – Bintaro Jaya Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Pada hari yang sama Keluarga St. B. Malau, SH/br. Manihuruk (Op. Mutiara), pasahat Ulaon Adat nagok melalui Sulang-Sulang Pahompu;  Kel. Hotma Pintauli Boru Malau dengan Devy Saimima Simbolon. di Gedung Serba Guna HKBP Jatiwaringin Pondokgede. Ulaon Adat Pasahat Sulang-Sulang Pahompu. Dengan demikian posisi adat marga Manihuruk sebagai Hulahula ni suhut par Boru.

Hulahula :marga Manihuruk

Suhut par Boru: St. B. Malau/br. Manihuruk (Op. Mutiara)

Suhut par Boru : Bisaratua Malau (Op. Mutiara Doli)/DM br. Manihuruk (Op. Mutiara Boru) – Wilayah Pondokgede Kota Bekasi.

Suhut par Anak ; J. Simbolon (Op. Boni Doli) (+)/M. br. Malau (Op. Boni Boru) – Medan Sumatera Utara.

KELUARGA BARU KELUARGA MANIHURUK

Sabtu, 23 November 2024.

Keluarga Manihuruk hari ini sangat berbahagia melalui Keluarga Baru antara lain;

  1. Pemberkatan Nikah Paulus Sidharta Simanihuruk dengan Maria Loris Harefa di Gereja Katolik Stasi Bunda Maria Sukatani Kota Depok. Setelah pemberkatan di Lokasi yang sama, acara dilanjutkan dengan adat pernikahan Nias (pihak Keluarga Perempuan) dan adat Simalungun dari Keluarga par Anak, marga Simanihuruk. Suhut par Anak: dr. Mangapul Simanihuruk/Tan Wei Hie. Wilayah Bekasi 1Suhut par Boru: Toloaro Harefa/Kristina Zai

    Paulus Simanihuruk&Maria Loris Harefa bersama Orangtua

  2. Pemberkatan nikah kudus, Bere ni Manihuruk: Yudi Ferdas Hutabarat dengan Agatha Mutiara Tama Boru Nainggolan di Gereja Katolik St. Bernadet Pinang Sudimara Pinang Kota Tangerang Banten. Pesta Unjuk di Gedung Puri Beta Hall Jln. Ciledug Kota Tangerang. Acara adat berjalan sesuai konsep Suhut. Punguan PRSBB Jabodetabek ikut mangulosi Pengantin dengan pesan agar tetap konsisten mempertahankan dan melestarikan Adat Batak sebagai jatidiri. Dimana Dalihan Natolu sebagai landasan implementasi adat. Tak lupa juga mengingatkan kepada Bere ni Manihuruk (Agatha Mutiara Tama) bahwa sebagai Boru ni Raja, jika suatu ketika bertemu Tulang ni si Yudi (suaminya) marga Sipahutar, Agatha harus menyapa mereka Bapa dan kepada Boru Sipahutar, menyapa mereka Pariban atau Namboru. Itulah sebagai konsekuensi par Boru (marga Nainggolan pasahat adat ke Tulang ni Hela, Titi Marangkup ke marga Sipahutar). Suhut par Boru; Ny. Drs. M Nainggolan, MM br. Manihuruk, B. Sc (Op. Jaden Boru) Kota Tangerang Banten.Suhut par Anak; Edi Sarma Hutabarat, nahinan Z. br. Sipahutar Jakarta Barat.

    Yudi Ferdas Hutabarat dengan Agatha Mutiara Tama br. Nainggolan

  3. Bere ni Manihuruk di Kota Tangerang posisi Manihuruk sebagai Hulahula/Tondong Jabu ni marga Purba selaku Suhut par Boru. Pesta Unjuk Keluarga Purba dengan marga Rajagukguk di Gedung Edelweis Kota Tangerang.(Bahan kurang lengkap).

KELUARGA BARU DARI CILEGON BANTEN

Sabtu, 16 November 2024;

Keluarga Manihuruk bertambah melalui Pengantin David Manihuruk dengan Ratna Boru Ambarita yang telah menerima pemberkatan nikah di Gereja HKBP Bojong Menteng Kota Bekasi. Ada 3 pesan Pendeta Sihar Nainggolan, S. Th melalui pertanyaan apa yang menjadi tujuan pernikahan ini? Pesan ataupun jawabannya adalah 1. Melaksanakan perintah Allah 2. Menjadi WNI yang baik. 3. Maradat. Yang menjadi pertanyaan Pengantin tinggal di Cilegon koq pemberkatan di Kota Bekasi. Penentuan tempat pemberkatan adalah atas kesepakatan Keluarga mengingat Suhut par Anak sudah Mabalu/Janda dan Keluarga (Saompu) kebanyakan tinggal di Jabodetabek. Dengan kondisi demikian maka Punguan Pomparan Raja Simanihuruk, Boru Bere (Punguan PRSBB) Jabodetabek memfasilitasi pelaksanaan adat mulai Patua Hata, Marhusip/Marpudun Saut hingga pemberkatan dan Adat Nagok/Marhata Sinamot. Maka pesan moral motto Keluarga Manihuruk, 3M (saling;  Mengasihi, Membantu, Mendoakan) boleh diwujudkan dengan baik.

Selamat Menempuh Hidup Baru: David Manihuruk dengan Ratna Boru Ambarita. Semoga bahagia harmonis sampai Saurmatua.

Suhut par Anak : Ny. Dj. Manihuruk br. Marpaung (Op. Fanuel Boru) – Cilegon Banten. Pomparan Op. Japuti Jabodetabek.

Suhut par Boru : Amir Ambarita/Pierna br. Sitio (+) Jatirahayu Pondok Melati Pondokgede Kota Bekasi