Dalam 1 minggu ada 4 kegiatan Adat di lingkungan Keluarga Manihuruk; 3 keluarga baru dan 1 Keluarga lagi, ulaon adat Sulang-sulang Pahompu karena tahun lalu telah dilangsungkan pemberkatan nikah kudus.
Keluarga-Keluarga baru dimaksud adalah Keluarga Yohanes Oktovian Samosir, S. Pd, SE dengan Sondang Irene Gresilya br. Manihuruk, SH. Pemberkatan Nikah Kudus pada Hari Kamis, 11 Maret 2021, dilaksanakan di Gereja HKBP Perumnas Klender Jakarta Timur. Resepsi dan adat dilanjutkan di Graha Delima Kalimalang Kota Bekasi. Adapun pelaksanaan adat sudah sepakat dengan Pola 3E; Esensial, Efektif dan Efisien. Artinya durasi prosesi adat dipercepat berkaitan dengan ijin yang diperoleh pihak Gedung, hanya sampai pukul 16.00 WIB dan tetap wajib mengikuti Protokol Kesehatan. Rumang ni Ulaon Alap Jual, pihak par Boru dalam hal ini marga Manihuruk menjadi tuan rumah/bolahan amak. Acara pun berjalan lancar sesuai waktu yang diijinkan oleh Institusi yang berwenang. Adapun Suhut par Boru adalah Ir. Sahat Manihuruk/Pdt. Dr. Tiapul boru Hutahaean (Ap. Iren) – Duren Sawit Jakarta Timur dan Suhut par Boru berdomisili di Sleman DI Yogyakarta.
Keluarga Baru kedua adalah Rahan Nara Saragih Manihuruk dengan Dorlan Elfrida boru Sinaga. Pemeberkatan Nikah Kudus di Gereja Katolik St. Bartolomeus Galaxy Kota Bekasi. Acara selanjutnya adalah resepsi dan adat pernikahan Batak yang dilaksanakan di Graha Delima Kalimalang Kota Bekasi. Rumah ni Ulaon Taruhon Jual, suhut par Anak menjadi tuan rumah/bolahan amak, sehingga dalam penyelenggaraan adat pada dasarnya adalah adat Batak Toba, (par Boru berasal dari Samosir, tepatnua Huta Panahatan Simbolon), namun ada selingan adat Simalungun mengingat suhut par Anak berasal dari Simalungun tepatnya dari Huta Mardinding Kabupaten Simalungun. Atas permintaan Keluarga par Anak kepada par Boru, Raja Sinaga, Ulos Pengantin dan Passamot sesuai adat Simalungun yaitu Ulos Hela + Gotong (penutup kepala) dan Bulang kepada Pengantin Wanita, mewakili nuansa adat Simalungun dan kemudian nuansa Simalungun lainnya adalah pasahat demban salpu mangan kepada Tondong/Hulahula kedua Suhut. Kalau adat Batak Toba, ulos yang diberikan (baca: diuloskan) adalah Ulos Passamot lalu Ulos Hela. Nah kalau adat Simalungun kebalikannya Ulos Hela/Pengantin duluan. Suhut par Anak adalah Ny. Berlin Saragih Manihuruk boru Sitompul – Kalimalang Pangkalan Jati Jakarta Timur.
Keluarga Ketiga adalah Pemberkatan nikah kudus di Gereja HKBP Salembaran Kota Tangerang yaitu; Rony Agustinus Manihuruk dengan Yanti boru Siahaan. Dan pelaksanaan diadakan di rumah Suhut par Anak tidak di Aula/Gedung seperti lazim dilakukan di Jabodetabek, karena Suhut par Anak kesulitan mendapatkan tempat penyelenggaraan resepsi dan Adat pernikahan (Pesta Unjuk), mengingat rumang ni ulaon adalah Taruhon Jual, Keluarga Manihuruk menjadi tuan rumah/bolahan amak.. Suhut par Anak; Ap. Rony Manihuruk/br. Sinaga – Salembaran Kota Tangerang Banten.dan par Boru satu lokasi dengan par Anak, Sahuta.
Kegiatan adat berikutnya di Kota Medan, yaitu adat sulang-sulang Pahompu. Sebenarnya keluarga baru ini sudah diberkati tahun lalu 2020, (Ray Daniel Manurung, S. Ip dengan dr. Anggun Friska Ayu br. Manurung) namun karena masa pandemi Suhut tidak mendapatkan ijin penyelenggaraan adat/Pesta Unjuk. Jadi ketika itu cukup diberkati saja. Dan doa mereka dikabulkan Tuhan cepat mendapat momongan lahirlah anak mereka. Seiring berjalannya waktu pihak par Anak dalam hal ini Keluarga Hotman Manurung/Janna br. Manihuruk merasa berhutang karena belum bayar adat/belum maradat kepada par Boru marga Siringoringo maka Sabtu, 13 Maret 2021 menjadi jawaban semua permohonan mereka melalui doa, dapat terlaksana adat kepada Hulahulanya marga Siringoringo di Aula HKBP Sudirman Medan.