Jujur Ngolu atau dalam Bahasa Indonesia disebut Riwayat Hidup. Istilah ini sering ditemukan jika seseorang (baca: Batak Tapanuli) marga Batak Toba meninggal dunia (Monding). Karena jika seseorang meninggal dunia maka untuk menentukan tingkatan adat parpudi Ybs adalah berdasarkan uraian JUJUR NGOLU/RIWAYAT HIDUP.
CONTOH KONSEP JUJUR NGOLU/RIWAYAT HIDUP:
Dalam jujur Ngolu/Riwayat Hidup kaitannya Ulaon Adat Parpudi (Sarimatua, Saurmatua) seseorang haruslah mencerminkan urutan Joujou Adat mulai dari;
1. Hulahula,
2. Tulang,
3. Bona Tulang,
4. Tulang Rorobot,
5. Hulahula Namarhaha Maranggi,
6. Hulahula Anak Manjae/Naposo.
Artinya;
Dari uraian Jujur Ngolu tersebut secara tidak langsung akan dapat ditentukan Jou-Jou Adat dan tingkatan Adat Parpudi apakah Sarimatua atau Saurmatua (Anak-Anak Ybs telah menikah semuanya; memiliki Cucu baik dari Anak Laki-laki maupun dari Anak Perempuan, dalam bahasa Adat, titir maranak marboru, mar Pahompu sian anak dohot Boru, bahkan ada Cicit, dstnya. Nah kalau Sarimatua; di antara anak-anaknya ada yang belum menikah. Masih ada beban untuk menikahkan Dia secara Adat Batak.
Maka dengan ini Kami Parhobas Punguan dalam hal ini Bidang Adat Punguan PRSBB Jabodetabek, mencoba membuat konsep dasar : JUJUR NGOLU dengan tingkat kematian Ybs adalah SARIMATUA. Dan jika SAURMATUA hanya menaikkan satu generasi saja ke atas dari JUJUR NGOLU SARIMATUA.