KUNJUNGAN KASIH

Sebagaimana telah diatur dalam Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Punguan PRSBB Jabodetabek, bahwa Keluarga Anggota akan menerima haknya, jika dalam Keluarga mengalami dukacita. Seperti halnya terhadap Keluarga Am. Sartika Manihuruk/br. Sihaloho – domisili Pondok Kopi Wilayah Jakarta Timur 1 pada hari Jumat, 16 Oktober 2020 Punguan PRSBB Jabodetabek, Arisan PRSBB Jabodetabek bersama Keluarga mengadakan kunjungan kasih dimana beberapa hari yang lalu mertuanya meninggal di Bonapasogit Samosir.

Semoga Keluarga terhibur. Tuhan memberkati. Ami

MARTUMPOL MASA AKB

Perlahan-lahan kegiatan sosial yang sifatnya mengumpulkan orang di suatu tempat seperti kegiatan adat antara lain; Marhusip Martumpol sebagai awal kegiatan adat Batak, sudah mulai menyesuaikan dengan Tata Laksana Adat Batak Toba yang telah disusun oleh LABB. Artinya pesta dilaksanakan harus tetap mengikuti Protokol Kesehatan.

Hari ini  Jumat, 16  Oktober 2020 di Gereja HKBP Dame Helvetia Medan juga sudah mulai mempersiapkan diri untuk mengadakan Pesta unjuk, yang diawali dengan Martumpol. Adapun nama Calon Pengantin; Septian Manihuruk dengan September Berliana br. Sihombing. Suhut par Anak : Jason Manihuruk/br. Situngkir (Ap. Andi), Ketua Punguan Pomparan Raja Simanihuruk Boru Bere Kota (Punguan PRSBB) Medan. Semoga acara selanjutnya lancar sesuai rencana kedua Bonahasuhuton.

WEBINAR ADAT BATAK

Waktu tak dapat ditahan atau pun dibendung, karena itu merupakan kegiatan alami. Jadual pesta dan pernikahan yang semula telah terjual khususnya di tahun 2020 ini, terpaksa harus re-scheduling sebagai akibat dampak negatif masa pandemi Covid-19. Untuk itulah Dewan Mangaraja Lokus Adat Budaya Batak (DM LABB) berupaya dan berinisiatif menjembatani ke Pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 untuk membuat suatu Tata Laksana Adat Batak Toba pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru, sehingga memungkinkan penyelenggaraan pesta unjuk pernikahan Batak Toba yang sesuai dengan Protokol Kesehatan.

Kamis, 15 Oktober 2020 DM LABB bersama dengan PABAYO (Parsadaan Batak Alumni Yogyakarta) mengadakan seminar secara daring atau yang lazim disebut akhir-akhir ini Zoom Meeting/Webinar dan Peserta lebih 150 orang dari perwakilan marga-marga dan bahkan ada Peserta dari luar negeri; Perth Australia (Amang Dj. Rajagukguk) dan Colorado Amerika Serikat (Amang Maruli Silalahi). Adapun topik pembahasan adalah Adat Perkawinan Batak Toba pada masa New Normal/Adaptasi Kebiasaan Baru. Dari seminar tersebut telah disepakati bersama bahwa dalam penyelenggaraan pesta unjuk perkawinan Batak Toba pada masa pandemi ini, sesuai dengan misi 3 E ; Esensial, Efektif dan Efisien. Esensial artinya implementasi DNT terpenuhi, artinya tidak menciptakan adat Batak yang baru. Efektif dan efisien ; mulai dari Peserta/Undangan dibatasi, 40 persen dari kapasitas tempat kegiatan adat dilaksanakan. Teknis penyampaian todoan/pandaion + ulos torop disampaikan SORPI, cukup kepada Suhi ni Ampang Na Opat disampaikan secara langsung begitu juga sebaliknya ulos Herbang cukup kepada; Orangtua Pangoli; kedua Pengantin + 4 ulos ke Suhi ni Ampang Na Opat. Lainnya SORPI. Dan Penerima Tamu dan Souvenir ditiadakan saja. Target 4-5 jam Pesta dan Adat sudah selesai. Dan pos kegiatan lain yang sifatnya membuat acara tidak efektif dan efisien.

Itulah hasil Webinar dengan harapan Punguan-Punguan Marga di Jabodetabek dapat membantu mensosialisasikan misi 3 E tersebut.

Akhir kata: Aek godang ma tu Aek laut, Dos ni roha do sibahen na saut.