Donasi melalui Lelang

Sudah merupakan kebiasaan orang Batak (baca : marga Simanihuruk) jika mengadakan pesta baik itu Bona Taon, Pesta Tugu dll, kesempatan tsb dimanfaatkan  untuk menggalang dana melalui kegiatan lelang antara lain; lelang Ulos, lelang miniatur, lelang rumah Bolon, dan lelang lainnya yg berhubungan dengan budaya Batak. Pada pesta Simanihuruk contohnya pada hari pertama sudah mengadakan lelang Ulos dan Miniatur Tugu serta Rumah Bolon, hanya 3 jenis materi lelang. Lelang Ulos terdiri dari 2 jenis Ulos, yaitu Ragi Hotang dan Ragi Idup. Ada 2 cara yang digunakan Panitia untuk mencari target Peserta lelang yang pertama, sebelum pesta Panitia sudah mencari/mangaririt Keluarga yang dianggap punya kepedulian lebih, lalu cara kedua langsung di lokasi pesta secara terbuka di antara Undangan yang hadir. Karena alasan tertentu Keluarga yang sebelum pesta telah masuk daftar ikut lelang, pada saat pesta tidak dapt hadir sehingga penyampaian Ulos tsb dengan cara sorpi, artinya tiba waktu akan disampaikan ke Ybs. Seperti Keluarga Drs. Menas Simanihuruk/br. Sihaloho (Op,nisi Kristabelle)-Jabodetabek; Keluarga Ap. Jose Simanihuruk/br. Situmorang – Batam; Redingson Simanihuruk – Tangerang.

Bupati Samosir

Hari pertama pesta Manihuruk tepatnya pada tanggal 5 Juli 2019 Bupati Samosir beserta stafnya datang memenuhi Undangan Panitia. Pada kesempatan tersebut Bupati Samosir Bapak Rapidin Simbolon menyampaikan pesan-pesan khususnya kepada Pomparan Raja Simanihuruk yg ada di perantauan supaya ikut mendukung pembangunan Kabupaten Samosir. Dan pada kesempatan tersebut Bapak Bupati juga menyampaikan niat dan akan berusaha berkoordinasi dengan pihak DPRD Kabupaten Samosir untuk mewujudkan salah satu jalan protokol di Kabupaten Samosir menjadi Jalan MayJen (Purn) AE Manihuruk, sebagai putra daerah yang telah mengadikan dirinya kepada NKRI dan secara khusus perhatian beliau akan pembangunan Kabupaten Samosir. Setelah Rombongan manortor yang dipimpin langsung oleh Pak Bupati dimana beliau paham akan tata cara maminta Gondang mulai Gondang Mula-mula, Gondang Mangaliat dan akhirnya sebagai gondang penutup Gondang Sitiotio dan Hasahatanna. Selesai manortor yg merupakan adat jika menghadiri pesta, Panitia mempersilakan Rombongan agar mencicipi makanan yang telah disediakan sebelum meninggalkan lokasi pesta di pelataran Tugu Raja Simanihuruk. Mauliate ma Amang Bupati Samosir.

Naposobulung

Sejak selesai dibangun Tugu Raja Simanihuruk tahun 2012, Keluarga Besar Simanihuruk sudah 3 kali menyelenggarakan pesta di Bonapasogit Harapohan Samosir; yaitu pesta peresmian Tugu kedua pesta pertama HUT Tugu ke-3 dan tahun ini pesta kedua pada HUT Tugu ke-6. Pesta ke-1&2 naposobulung Simanihuruk tidak punya waktu untuk mengekspresikan bakan dan kemampuannya.

Pada pesta kedua pada HUT TUGU ke-6 ini naposbulung diberikan waktu dan memang perlu dibekali untuk menunjukkan kemampuan bahwa mereka selaku generasi penerus harus diberikan kesempatan untuk itu. Dan khusus tanggal 4 Juli 2019 sebelum acara puncak (tgl 5-6 Juli) mereka menampilkan kemampuan dan sekaligus mengekspresikan jiwa mudaa dalam bentuk pelestarian budaya. Dan hasil memuaskan dimana melalui kegiatan tsb dapat mempererat hubungan satu dengan lainnya yang datang dari 3 wilayah komunitas naposobulung Simanihuruk di Samosir.

Naposobulung Simanihuruk foto bersama dengan Panitia setelah mereka selesai menampilkan kemampuan manortor dariberbagai daerah di Indonesia.