KELUARGA BARU KELUARGA MANIHURUK

Sabtu, 23 November 2024.

Keluarga Manihuruk hari ini sangat berbahagia melalui Keluarga Baru antara lain;

  1. Pemberkatan Nikah Paulus Sidharta Simanihuruk dengan Maria Loris Harefa di Gereja Katolik Stasi Bunda Maria Sukatani Kota Depok. Setelah pemberkatan di Lokasi yang sama, acara dilanjutkan dengan adat pernikahan Nias (pihak Keluarga Perempuan) dan adat Simalungun dari Keluarga par Anak, marga Simanihuruk. Suhut par Anak: dr. Mangapul Simanihuruk/Tan Wei Hie. Wilayah Bekasi 1Suhut par Boru: Toloaro Harefa/Kristina Zai

    Paulus Simanihuruk&Maria Loris Harefa bersama Orangtua

  2. Pemberkatan nikah kudus, Bere ni Manihuruk: Yudi Ferdas Hutabarat dengan Agatha Mutiara Tama Boru Nainggolan di Gereja Katolik St. Bernadet Pinang Sudimara Pinang Kota Tangerang Banten. Pesta Unjuk di Gedung Puri Beta Hall Jln. Ciledug Kota Tangerang. Acara adat berjalan sesuai konsep Suhut. Punguan PRSBB Jabodetabek ikut mangulosi Pengantin dengan pesan agar tetap konsisten mempertahankan dan melestarikan Adat Batak sebagai jatidiri. Dimana Dalihan Natolu sebagai landasan implementasi adat. Tak lupa juga mengingatkan kepada Bere ni Manihuruk (Agatha Mutiara Tama) bahwa sebagai Boru ni Raja, jika suatu ketika bertemu Tulang ni si Yudi (suaminya) marga Sipahutar, Agatha harus menyapa mereka Bapa dan kepada Boru Sipahutar, menyapa mereka Pariban atau Namboru. Itulah sebagai konsekuensi par Boru (marga Nainggolan pasahat adat ke Tulang ni Hela, Titi Marangkup ke marga Sipahutar). Suhut par Boru; Ny. Drs. M Nainggolan, MM br. Manihuruk, B. Sc (Op. Jaden Boru) Kota Tangerang Banten.Suhut par Anak; Edi Sarma Hutabarat, nahinan Z. br. Sipahutar Jakarta Barat.

    Yudi Ferdas Hutabarat dengan Agatha Mutiara Tama br. Nainggolan

  3. Bere ni Manihuruk di Kota Tangerang posisi Manihuruk sebagai Hulahula/Tondong Jabu ni marga Purba selaku Suhut par Boru. Pesta Unjuk Keluarga Purba dengan marga Rajagukguk di Gedung Edelweis Kota Tangerang.(Bahan kurang lengkap).

KELUARGA BARU DARI CILEGON BANTEN

Sabtu, 16 November 2024;

Keluarga Manihuruk bertambah melalui Pengantin David Manihuruk dengan Ratna Boru Ambarita yang telah menerima pemberkatan nikah di Gereja HKBP Bojong Menteng Kota Bekasi. Ada 3 pesan Pendeta Sihar Nainggolan, S. Th melalui pertanyaan apa yang menjadi tujuan pernikahan ini? Pesan ataupun jawabannya adalah 1. Melaksanakan perintah Allah 2. Menjadi WNI yang baik. 3. Maradat. Yang menjadi pertanyaan Pengantin tinggal di Cilegon koq pemberkatan di Kota Bekasi. Penentuan tempat pemberkatan adalah atas kesepakatan Keluarga mengingat Suhut par Anak sudah Mabalu/Janda dan Keluarga (Saompu) kebanyakan tinggal di Jabodetabek. Dengan kondisi demikian maka Punguan Pomparan Raja Simanihuruk, Boru Bere (Punguan PRSBB) Jabodetabek memfasilitasi pelaksanaan adat mulai Patua Hata, Marhusip/Marpudun Saut hingga pemberkatan dan Adat Nagok/Marhata Sinamot. Maka pesan moral motto Keluarga Manihuruk, 3M (saling;  Mengasihi, Membantu, Mendoakan) boleh diwujudkan dengan baik.

Selamat Menempuh Hidup Baru: David Manihuruk dengan Ratna Boru Ambarita. Semoga bahagia harmonis sampai Saurmatua.

Suhut par Anak : Ny. Dj. Manihuruk br. Marpaung (Op. Fanuel Boru) – Cilegon Banten. Pomparan Op. Japuti Jabodetabek.

Suhut par Boru : Amir Ambarita/Pierna br. Sitio (+) Jatirahayu Pondok Melati Pondokgede Kota Bekasi

BERE NI MANIHURUK

Sabtu, 09 November 2024;

Sesuai Kalender Adat Online Keluarga Manihuruk, khususnya yang di Jabodetabek, bahwa Bere ni Manihuruk menerima pemberkatan nikah : Norman Impol Hasonangan Sitinjak dengan Martha Nydia br Sitanggang di Gereja HKBP Sutoyo Jln. Perindustrian No. 11 Kb. Pala Kec. Makasar Jakarta Timur. Dan setelah  pemberkatan acara dilanjutkan dengan adat pernikahan Batak Toba Pukul : 11.00 WIB di Gedung Pertemuan Prasetya Jln. Jati Kramat Pondok Gede Kota Bekasi. Acara demi acara berjalan lancar mulai dari pihak par Anak, marga Sitinjak manjalo TUMPAK, marhata sinamot, par Boru manjalo Adat (dalam bentuk uang); Sinamot Todoan tu Suhi ni Ampang Naopat; 1. Sijalo Bara (Bapatua ni Boru Muli) 2. Simolohon (Ibotoni Boru Muli) 3. Pariban/Parorot (Kakak/Namboru ni Boru Muli) 4. Upa Tulang ni Boru Muli (marga Hutauruk) dan Panandaion sesuai kesepakatan kedua belah pihak SUHUT. (jumlah panjouon). Dan terakhir jambar na gok tu Tulang ni Pangoli/Hela ni par Boru, marga Sitanggang dalam bahasa Adat disebut Titi Marangkup dalam hal ini marga Manihuruk gabe sijalo Titi Marangkup.

Kemudian sebagai konsekuensi adat Batak Toba, seperti hata ni Natuatua bahwa jika menerima Adat maka pihak Penerima harus memberi Adat pula. Molo mananggal ingkon manapol.

Pihak par Boru sudah menerima Adat (baca: uang) dari pihak par Anak, Sinamot dstnya maka pihak par Boru membalas adat yang telah mereka diterima dalam bentuk Ulos Herbang, sejumlah kesepakatan ketika Marhusip sebelum pemberkatan. Penerima Ulos Herbang tersebut adalah Keluarga Suhut par Anak, marga Sitinjak mulai dari Suhi ni Ampang Naopat; Adapun sebutan Suhi Ni Ampang Naopat berbeda sebutannya dengan pihak par Boru.

Ulos Herbang : Suhi ni Ampang Naopat: 1. Passamot (Orangtua Pengantin Lelaki) 2. Pamarai (Amangtua/Amanguda ni Pengantin Lelaki) 3. Haha ni Hela/Simanggokhon (Abang Pengantin Lelaki) 4. Sihutti Ampang (Lae/Ito ni Pengantin Lelaki). Kalau Ulos Hela tidak masuk dalam kelompok Suhi ni Ampang Naopat. Ulos tersebut adalah Surung-surung ni Simatuana/Mertuanya kepada Hela/Borunya. Ulos Herbang berikutnya ke-5 dstnya sama jumlah dengan adat yang telah diterima oleh par Boru, Biasanya sudah ada Daftar Keluarga atas kesepakatan Haha Anggi bersama Suhut.

Dengan ini atas nama Tim Admin menyampaikan : Selamat Menempuh Hidup Baru : NORMAN DAN MARTHA. Semoga tetap bahagia, harmonis sampai Saurmatua. Amin

Suhut par Anak: M. Sitinjak/L.br. Manihuruk (Opnisi Gracia) – Cawang Jakarta Timur.

Suhut parboru Y.Z.Sitanggang (alm)/Y. br Hutauruk sian Tangerang.