DUA KELUARGA BARU

Tanggal 26 Oktober 2024 ada dua kegiatan Keluarga Manihuruk yang sampai ke meja Admin, sesuai Kalender Adat Online yaitu;

Pemberkatan dan Pesta Unjuk di Jakarta

  1. Di Jakarta; Keluarga Manihuruk dengan marga Harianja selaku par Anak dan sekaligus sebagai Bolahan Amak/Tuan Rumah atau dalam bahasa Adat disebut Ulaon Taruhon Jual; Par Boru yang datang ke rumah par Anak marga Harianja. Setelah pemberkatan Antonius Joe Harianja dengan Maria br. Manihuruk selesai mengikuti pemberkatan nikah di Gereja Katolik St. Gabriel Pulo Gebang Jakarta Timur, acara dilanjutkan di Gedung Graha Cibening Jln. Caman Raya Kota Bekasi. Acara adat berjalan lancar dan selesai pada pukul 18.30 WIB. Sedikit meleset dari perkiraan semula dikarenakan Peserta Adat khususnya Undangan dari par Boru, Manihuruk melebihi dari yang ditargetkan oleh pihak par Anak. Ini mungkin disebabkan oleh Suhut par Boru sangat aktif di paradaton dan juga sebagai Pengurus Punguan Pomparan Raja Simanihuruk, Boru Bere (Punguan PRSBB) baik Jabodetabek maupun Indonesia.
  2. Pesta Unjuk kedua terjadi di luar Jabodetabek yaitu di Kota Batam Provinsi Kepri. Di mana Suhut par Anak tinggal di Kota Batam, sementara Suhut par Boru adalah Ruas Punguan PRSBB Jabodetabek, tepatnya tinggal di Wilayah Bekasi 1, sehingga Rumang ni ulaon adat adalah Taruhon Jual juga. Selamat Menempuh Hidup Baru buat kedua Keluarga Baru.
  3. Pemberkatan dan Pesta Unjuk di Kota Batam

ANAK SORANG MAGODANG

Anak Sorang Magodang adalah bahasa Adat Batak Toba yang artinya harafiah; Lahir langsung besar. Tentu menjadi pertanyaan, kenapa bisa terjadi demikian. Seiring perkembangan zaman tentu secara alamiah akan berdampak juga terhadap interaksi sosial seperti pergaulan sesama anak muda (baca; pemuda pemudi). Dan ada pepatah mengatakan; garam di laut, asam di gunung bertemu dalam kuali, kira-kira demikian menjadi dasar pergaulan antara seorang Boru Batak Toba yang mendapat jodoh Anak sileban jauh dari benua Eropa. Memang ada 3 hal yang tidak pasti dalam pergaulan Kita  sebagai umat yang percaya kepada Sang Pencipta bahwa jodoh adalah di tangan Tuhan, kemudian ketidakpastian berikutnya adalah rejeki dan umur, hanya kita selaku Umat yang percaya kepada-Nya, Kita hanya bisa bermohon; Tuhan berilah kami rejeki, berilah kami umur panjang, berilah jodoh saya. Ya seperti itulah kira-kira pola pikir yang menjadi latarbelakang hubungan si Lola Lolyta Boru Simatupang dengan Anak Sileban.

Lantas apa hubungannya dengan boru Simatupang dengan marga Simanihuruk? Jadi begini; si Lola br. Simatupang sudah lama berhubungan dengan si Hugh Reaburn dan sudah saling jatuh cinta dan hubungan tersebut akan ditingkatkan menuju rumah tangga dengan adat Batak Toba setelah menerima pemberkatan nikah. Padahal jika mereka ingin maradat Batak Toba, kedua pengantin harus memiliki marga. Nah si Hugh Reaburn harus diangkat marga. Lantas pertanyaan berikutnya, ke marga apa si Hugh Reaburn diangkat marga? Sesuai petunjuk para Leluhur kita, solusinya adalah si Hugh Reaburn akan diangkat ke marga Suami Namborunya Si Lola. Dalam hal ini marga suami namboru si Lola adalah marga Simanihuruk.

Ir. Togar Simanihuruk/F.M br. Simatupang, S. Pd (Am. Ester)

Maka Sabtu, 12 Oktober 2024 di Pekanbaru Riau dilaksanakan acara patampe marga (mengangkat marga) kepada Hugh Reaburn menjadi marga Simanihuruk yang ditetapkanlah oleh Para Natuatua Simanihuruk, Haha Anggi, Dongan Sahuta, Hulahula yang menjadi Tulangnya si Hugh Reaburn. Dengan demikian telah resmi si Hugh Reaburn menjadi marga Simanihuruk, disebut peristiwa ini ANAK SORANG MAGODANG. Tentu sebagai konsekwensi kelahiran ini (baca; bayi) oleh Ibu Adat (Ibu Baru) menyuapinya, diberi minum, lalu digendong layaknya seorang anak baru lahir. Dan Klik Video ini

DUA PESTA MANIHURUK DALAM SATU HARI

Kalender Adat Keluarga Manihuruk, khususnya yang bermukim di Jabodetabek telah dibuat online melalui website Manihuruk dengan tujuan agar tidak terjadi double penyelenggaraan dalam 1 hari. Dan nyata sangat berguna karena setiap Keluarga Manihuruk yang hendak menyelenggarakan pesta unjuk sudah terlebih dahulu melihat dan mencek Kalender Adat. Namun untuk tanggal 12 Oktober 2024 tidak terhindarkan ada 2 pesta Manihuruk dalam 1 hari dikarenakan faktor Gedung yang harus di-booking jauh hari sebelumnya.

  1. Di Gedung Pertemuan Gazamora Grand Wisata di Kabupaten Bekasi; Keluarga Manihuruk dengan marga Manik selaku par Anak sekaligus sebagai tuan rumah/Bolahan Amak.(rumang ni ulaon Taruhon Jual).
  2. SUHUT PARBORU:
    Sepdiaman Manihuruk/ F. Br Girsang (Am. Ani Manihuruk) BekasiSUHUT PARANAK:
    R. Manik/ R. Br Marpaung (Op. Nisi Nomi) Bekasi.
  3. Kemudian pesta kedua di Gedung Graha Delima Kalimang Kota Bekasi. Keluarga par Anak marga Girsang dan Keluarga par Boru, Saragih Manihuruk. Penyelenggaraan kedua pesta tersebut berbeda. Pesta yang di Gedung Cazamora dengan adat Batak Toba sementara di Graha Delima adat Simalungun mengingat suhut par Boru sudah lahir di Saribudolok Kabupaten Simalungun. Inti pelaksanaan adat sudah dilaksanakan ketika Adat MARALOP. Di Gedung Graha Delima setelah pemberkatan hanya melanjutkan adat Maralop, sesuai kesepakatan kedua belah pihak SUHUT antara lain; pasahat Upa Tulang ni si Natasya dan pinggan panganan kepada Tulang/Sibiak ni Tondong begitu juga Upa Tulang Hela, biasa disebut dalam bahasa Adat Ulu Omas/Titi Marangkup. Diperkirakan pesta akan selesai sebelum pukul 18.00 WIB, mengingat sebagian besar adat sudah dilaksanakan ketika acara MARALOP 😂. Kenyataannya pukul 20.00 WIB baru selesai dikarenakan Undangan dan Punguan dari pihak par Anak cukup banyak. Sentuh Nonton DokVideonya
  4. St. Remansen Saragih /T. Friska br Sipayung (Am Tasya) – Perumahan Duta Indah Pondokgede Kota Bekasi.
  5. Suhut Par Anak;
    Kel. Rudi Hartawan Girsang/Lastiurma br. Simbolon (Am Ben).